Perangkat penunjuk jalan berbasis GPS (Global Positioning System) memang memudahkan, tapi di sisi lain alat ini dinilai juga menyimpan ancaman.
Hal ini khususnya terjadi di Amerika Serikat di mana pakar setempat menyatakan perangkat GPS bisa menyesatkan orang di daerah liar nan terpencil dan mengancam keselamatannya.
Ya, Negeri Paman Sam memiliki segudang wilayah liar yang eksotik, namun di sisi lain tidak ramah bagi para tamu. Itu termasuk Death Valley, sebuah daerah liar dengan gurun pasir di sana-sini. Berkat GPS, makin banyak orang yang mudah bepergian ke lembah kematian ini namun tidak sadar akan bahayanya.
"Inilah yang membuatku menyebutnya kematian oleh GPS. Orang-orang menyewa kendaraan dengan GPS dan mereka tak mengerti bagaimana cara kerjanya, lalu mereka pun percaya sepenuhnya pada GPS yang mengantar ke suatu tempat sangat terpencil," ucap Charlie Callagan, koordinator Death Valley.
Dalam 15 tahun terakhir, sedikitnya selusin orang tewas di Death Valley karena dehidrasi dan semacamnya, mengingat temperatur sangat panas. Nah ditakutkan, akan kian banyak orang datang tanpa perhitungan karena dituntun GPS dan menambah jumlah korban.
Hal ini memang nyaris terjadi. Dikutip dari FoxNews, seorang wanita bernama Alicia Sanchez, pernah hampir tewas karena mengikuti arah yang salah melalui perangkat GPS-nya.
Sebagai antisipasi, lembaga National Park Service mengupdate website Death Valley dengan peringatan mengenai penggunaan GPS. Sedangkan pihak pengelola Death Valley menambahkan papan peringatan bahaya dehidrasi di sejumlah tempat dan bekerja sama dengan perusahaan GPS untuk menutup area berbahaya dari peta.